Senin, 10 September 2012




Yeshua adalah Rahmat Allah.


Anda diselamatkan jiwanya bukan karena mengerti tentang Tuhan Yesus, atau TRINITAS, atau tidak mengerti TRINITAS, bukan pula karena menguasai suatu buku yang bernama Alkitab.

Cuma satu saja anda diselamatkan yaitu percaya kepada Dia yang datang dari Sorga dalam nama Yesus Kristus. Hanya itu saja.


Markus 16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Dan Iman kepada Yesus Kristus itu datang dari Bapa di Sorga. Jadi jika kamu percaya itu bukan hasil usahamu tetapi Bapa di Sorga telah memilih kamu untuk menjadi orang yang diselamatkan. Tetapi kalau kamu tidak percaya maka itu berarti Bapa di Sorga tidak memilih kamu untuk diselamatkan. 

Amsal 11:21 Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan.


Sama sekali bukan karena mengerti tetapi karena PERCAYA saja.

Roma 5:20-21 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.


Dapatkah membanggakan kepada apa yang membawa pelanggaran menjadi tambah banyak? Jelas kasih karunia adalah kebanggaan sesungguhnya di dalam Tuhan kita, Yesus Kristus. Diluar itu tidak ada yang dapat dibanggakan di dunia ini, karena kita semua binasa oleh karena dosa dunia.
Lukas 11:52 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."

Taurat adalah kunci dari pengetahuan karena ada ajaran tentang yang baik dan yang jahat. Tetapi keselamatan hanya oleh karena percaya kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat.

Jika kita makan buah pohon pengetahuan maka kita mati karena kita telah sama dengan Allah tahu yang baik dan jahat. Tetapi kalau kita memakan buah pohon kehidupan maka kita memiliki hidup yang kekal. Jadi pengetahuan tidak menghasilkan hidup yang kekal, tetapi hanya Yesus Kristus saja yang memberikan hidup yang kekal. Karena mereka yang memiliki dan mengerti tentang Taurat tetapi tidak memakan buah pohon kehidupan maka dia akan mati karena dosa-dosanya dan tidak ada penolong bagi dirinya karena pengetahuan tidak memberikan hidup yang kekal, tetapi Roh Yesus yang memberikan hidup yang kekal. Dan Roh Yesus datang untuk menyelamatkan manusia hanya oleh karena percaya kepada Firman Yesus saja.


Yeshua adalah Kasih


Bersih dari yang jahat dan bijaksana terhadap apa yang baik.

1 Korintus 5:9-13
Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul.
Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya 

dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat?
Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.


Demikian juga Tuhan Yesus mengecam mereka yang disebut orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat:

Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
(Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.)
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri. 

(Matius 23:9-15)

Tuhan Yesus tidak memanggil ahli-ahli Taurat untuk menjadi murid-Nya, tetapi orang-orang yang tidak significant/terhormat dalam kedudukan masyarakat Yahudi. Mereka Nelayan yang bekerja sebagaimana orang-orang biasa Yahudi. Dari 12 murid yang dipilih oleh Yesus terdapat satu yang memang jahat, dibiarkan hingga segala sesuatu tertulis di dalam kitab suci digenapi. Yudas Iskariot, si penghianat itu di serahkan kepada Iblis, walaupun dia juga sebagai murid yang dipilih oleh Yesus. Yudas Iskariot tidak termasuk dalam dua belas murid yang dipertahankan oleh Yesus hingga kenaikannya ke Sorga. 

Di dalam perkumpulan umat Yesus tidak boleh ada yang jahat, karena si jahat tidak tahan dihadapan Tuhan. Dan adalah tindakan yang harus dilakukan untuk menyerahkan orang tersebut kepada si Iblis dan diusir dari kumpulan jemaat.

Apa yang dimaksudkan disini adalah orang-orang yang sudah bertobat dan dibaptis dalam nama Yesus Kristus serta telah menerima dan mengecap karunia-karunia Roh Kudus tetapi kembali lagi kepada kehidupannya yang lama yang penuh dengan berbagai kejahatan, maka orang seperti ini tidak diijinkan untuk masuk ke dalam jemaat Allah, melainkan harus diusir dari kumpulan Jemaat.

Banyak orang kristen masuk ke Neraka bukan karena tidak percaya kepada Yesus tetapi karena mereka berlaku jahat ditengah-tengah jemaat Allah. Mereka membenci saudaranya, menipu, dan menyembah berhala, atau ikut merayakan perayaan hari raya Baal, menghormati Baal, meninggalkan kasih mula-mula untuk cinta uang, dan berbagai keserakahan yang menuntun mereka kepada kebinasaan.

Bukan berarti telah mengecap kasih karunia Roh Kudus, terus dapat mengikuti jalan Iblis, atau nabi palsu yang menyesatkan. Hal inilah yang menyebabkan sedikit sekali dari antara orang yang percaya kepada Yesus sampai garis akhir dengan tetap setia dalam kasih yang mula-mula.

Dapatkah tangan mencubit paha, dan kaki menendang dada dari tubuh Kristus? Hal ini tidak dapat terjadi, karena bagian-bagian yang jahat pasti dibersihkan dari tubuh kristus. Janganlah tertipu oleh organisasi yang dinamakan Gereja, karena bukan Gereja yang menyelamatkan orang Kristen, tetapi tinggal tetap dalam Kasih Karunia Allah hingga garis akhir dengan kemenangan karena ketaatan, kesalehan, dan kesetiaan dalam Kasih Kristus kepada Tuhan Allah Israel, dan juga kepada seluruh anggota tubuh Kristus.

Jangan ada orang yang mempermainkan kasih karunia Allah, karena tidak ada lagi pengampunan baginya.

Tuhan Yesus sahabat manusia.

Lukas 12:4-5 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Aku akan menunjukkan kepada kamu

 siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!

Yesus menunjukan diri-Nya sebagai sahabat sejati, dengan menyerahkan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya, dan Yesus memberikan kemuliaan-Nya kepada sahabat-sahabat-Nya. Mereka semua itu adalah manusia yang bersahabat selayaknya persekutuan yang saling mengasihi. 

Hubungan persekutuan Jemaat Tuhan dibangun dengan persahabatan Tuhan dengan umat-Nya, umat-Nya dinaikan posisinya menjadi sama dengan Tuhan dalam hal hubungan kemanusiaan dan keilahiannya. Konsep ini tidak ada di agama maupun ajaran manapun selain apa yang dikehendaki oleh Tuhan Allah Israel, dimana Tuhan yang menciptakan langit dan bumi bersahabat serta berteman karib dengan ciptaan-Nya.

Bagi orang non-Kristen Tuhan itu disembah sujud seperti begitu jauh jaraknya, tetapi Tuhan Yesus mengajarkan bahwa Dia sama dengan sahabat-sahabat-Nya. Tuhan memposisikan diri-Nya begitu dekat sehingga kita manusia memperoleh kedudukan sebagai sahabat Sang Pencipta. Tidak ada jarak yang memisahkan kita manusia dengan Sang Pencipta. Bahkan manusia diberikan kedudukan yang maha tinggi di atas takhta Sang Pencipta.

Pertanyaannya: Mengapa manusia menolak mau bersahabat dengan Sang Pencipta yang telah merendahkan diri-Nya dan menjadi sama dengan ciptaan-Nya supaya menjadi sama dalam posisi dan kemuliaan?

Pasti setiap orang yang tidak mau bersahabat dengan Sang Pencipta akan menyesal, karena kesempatan itu diberikan dengan cuma-cuma supaya semua manusia dapat bergaul dengan Sang Pencipta sebagai sahabat.

Kata Yesus:
Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. (Yohanes 15:14)

Sebagai seorang sahabat sudah tentu akan memenuhi perintah atau permintaan dari seorang sahabat. Manusia yang jahat saja melakukan itu, apalagi mereka yang dikuduskan untuk Tuhan sebagai sahabatnya.

Dan jika Tuhan Yesus, pencipta langit dan bumi sebagai sahabat kita, maka kita siap menjadi sahabat yang baik.

Kata Yesus:
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. (Yohanes 15:13)

Itulah kasih persahabatan kita dengan Tuhan Yesus, bahwa Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi kita dan dengan demikian kita juga menyerahkan nyawa kita bagi Dia untuk melaksanakan perintah yang diberikan-Nya. Ada mutualisme antara Tuhan dengan manusia dalam persahabatan yang kekal. Sebab Tuhan memberikan kemuliaan-Nya yang tidak terbilang itu kepada sahabat-sahabat-Nya.

Pertanyaan ini sebenarnya tidak perlu ditanyakan karena orang waras pasti berkata mau:
Maukah anda menjadi sahabat Sang Pencipta, Tuhan semesta alam?

Tetapi banyak orang yang tidak mau bersahabat dengan Tuhan, tidak mau bergaul dengan Sang Pencipta. Hal ini karena Iblis memang tidak mau bersahabat dengan Tuhan.
Yeshua adalah Tuhan yang menyelamatkan.


Lukas 6:5 Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Jika Yesus Kristus adalah Tuhan atas hari sabat lantas siapa yang dimaksud oleh Musa dalam kitab Taurat?

Keluaran 31:13 "Katakanlah kepada orang Israel, 
 demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.






Seandainya yang berbicara pada keluaran 31:13 bukan Yesus maka sudah tentu bertolak belakang dengan apa yang dikatakan oleh Anak Manusia. Karena wujud yang berfirman kepada Musa adalah seorang Malaikat (Keluaran 31:12). 

Apakah Malaikat yang berbicara kepada Musa itu mewujudkan diri kedalam Anak Manusia yang bernama Yesus? Jelas tidak demikian, karena Anak Manusia lahir dari Roh Kudus, yaitu Roh Yesus yang mengambil bentuk rupa manusia daging dan darah. Anak Manusia merupakan Malaikat Perjanjian, yaitu Sang Pencipta yang akan datang ke dalam ciptaan-Nya dalam rupa yang sama dengan ciptaan-Nya yaitu manusia. Jadi Yesus Kristus sudah ada sejak semula tetapi tidak dalam rupa Malaikat melainkan Roh Kudus. Suara-Nya saja yang dapat didengar tetapi wujud dari suara itu tidak nampak atau kelihatan. Dimana ada suara maka disitu juga ada Roh, karena suara yang didengar adalah Roh itu sendiri dan mereka adalah Allah, karena suara itu datang dari sumber Firman. Sedangkan sumber firman adalah Allah. Tetapi bukan dalam rupa Malaikat atau seraphim. 

Dan Paulus, rasul Yesus Kristus berpendapat:
Kolose 2:16-17 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;  semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.

Jika hari Sabat adalah bayangan dari masa depan yang wujudnya adalah Kristus, terus kenapa harus orang dihukum karena suatu hari yang diciptakan untuk manusia?

Apa yang tertulis di kitab keluaran menjadi sangat bertentangan jika di dunia ini dijatuhkan hukuman karena hukum hari Sabat. Karena hari Sabat yang sekarang itu relatif kepada system kalendar yang dipakai. Artinya disetiap continent atau bagian dunia ini memiliki hari sabat yang berbeda-beda, karena telah diketahui adanya zona waktu karena peredaran bumi dan matahari. 

Firman Anak Manusia lebih tepat daripada apa yang diberikan kepada Musa, karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat, maka bukan hari Sabatnya yang utama tetapi Tuhan yang menguasai hari Sabat itu yang harus ditakuti.

Dengan Firman Anak Manusia tersebut, Yesus Kristus menyatakan bahwa diri-Nya itu lebih tinggi dari pada Malaikat yang berbicara dengan Musa tentang hari Sabat. Karena Yesus adalah Anak Manusia tetapi memiliki kuasa melebihi segala malaikat, bahkan semua malaikat di sorga harus menyembah Dia.

Dapatkah anda bayangkan seorang Yahudi mengakui dirinya bahwa dia adalah Tuhan atas hari Sabat? Tentu tidak mungkin, karena pastilah dia berpikir pernyataan tersebut adalah menghujat Allah. Karena di dalam kitab Taurat tertulis 'SABAT-KU' sesuai firman TUHAN. Lantas siapa Yesus sehingga dapat berkata dengan penuh kuasa seperti itu? Hal ini yang paling sulit dicerna oleh kebanyakan orang Yahudi, karena mereka menganggap Yesus hanya sebagai Mesias dalam pengertian Raja orang Yahudi (atau orang yang diurapi), sama seperti Daud atau yang lainnya. Padahal Yesus Kristus itu adalah Sang Pencipta langit dan bumi yang mengambil rupa sebagai manusia.

Hal ini juga yang banyak tidak dapat dipahami oleh orang-orang Yahwist, atau Yahweh, mereka pikir Yahweh atau Jehovah adalah nama Sang Pencipta. Padahal Roh Yesus adalah sang pencipta langit dan bumi, Dia adalah Firman yang telah ada dari purbakala dan yang ada di akhir dari segala ciptaan-Nya. Roh Yesus adalah Mereka yang Esa dalam kesatuan. Jadi Allah itu adalah setiap orang (malaikat, seraphim, kerub, manusia, dan lainnya) yang menerima bagian dari Roh Yesus. Wujud dari Roh Yesus adalah yang disebut Anak Allah. Bisa dalam rupa malaikat ataupun manusia atau lainnya.

Seperti Gideon yang bertemu dengan Panglima Balatentara Sorga, tetapi dalam wujud manusia, sedangkan Musa melihat dalam wujud api. Manifestasi dari Roh dan Firman dapat dalam rupa malaikat ataupun manusia. Demikian juga dalam rupa awan atau api karena Roh Yesus adalah Roh yang dapat berwujud sesuai kehendak-Nya.

Kenapa bisa demikian? Karena Roh Yesus itu ada banyak terdiri dari 7 kekuatan yang menjadi penerang dari seluruh makhluk hidup ciptaan-Nya, di Sorga dan di bumi. Terang disini bukan berarti matahari, tetapi terang yang tidak dapat dilihat oleh panca-indra manusia secara alamiah, harus dalam alam rohani. Oleh karenanya pada saat bersamaan Yesus Kristus dapat berbicara dengan begitu banyak orang di tempat dan waktu yang berbeda menurut panca-indra manusia, karena di dalam Allah segala sesuatu itu terbuka dan dihadapan-Nya terdengar oleh karena Allah memiliki Roh yang sebanyak-banyaknya sesuai kehendak-Nya. Oleh Roh yang satu berbicara dalam bahasa Indonesia sedangkan oleh Roh yang sama tetapi berbeda bahasa, namun berita yang disampaikan adalah sama sesuai kehendak dari Roh tersebut. Ada banyak Roh dan mereka adalah Esa dan mereka adalah Allah.

Yesus sendiri barkata: Bapa lebih besar dari padaku.

Hal ini bukan berarti Yesus Kristus bukan Bapa, karena Yesus Kristus adalah Bapa yang menjadi manusia, tetapi karena Roh Yesus tak terhingga sesuai keinginan-Nya. Dan semuanya dalam kesatuan yang Esa.

Yesus sendiri tidak berubah tetapi Dia telah memiliki tubuh jasmani yang sama dengan kita manusia supaya kita yang daging dan darah beroleh bagian di dalam kekekalan-Nya dalam kekayaan dan hikmat Roh. 

Lebih jelas lagi, Yesus sendiri berkata:
"...Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:24)

Jelas Roh yang dimaksud adalah Roh Yesus, karena Yesus naik ke Sorga dan bertakhta disana bersama dengan para Allah, yaitu mereka yang menerima Roh Yesus juga sehingga menjadi satu, dan mereka adalah Allah Yang MahaEsa.

Hal ini juga dikatakan oleh Yesus: Aku dan Bapa adalah satu.

Siapa melihat Anak Manusia sudah melihat Allah, karena Roh Yesus adalah Bapa yang menjadi Anak Manusia dan tinggal bersama dengan Anak Manusia selama-lamanya.