Senin, 10 September 2012


Tuhan Yesus sahabat manusia.

Lukas 12:4-5 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Aku akan menunjukkan kepada kamu

 siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!

Yesus menunjukan diri-Nya sebagai sahabat sejati, dengan menyerahkan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya, dan Yesus memberikan kemuliaan-Nya kepada sahabat-sahabat-Nya. Mereka semua itu adalah manusia yang bersahabat selayaknya persekutuan yang saling mengasihi. 

Hubungan persekutuan Jemaat Tuhan dibangun dengan persahabatan Tuhan dengan umat-Nya, umat-Nya dinaikan posisinya menjadi sama dengan Tuhan dalam hal hubungan kemanusiaan dan keilahiannya. Konsep ini tidak ada di agama maupun ajaran manapun selain apa yang dikehendaki oleh Tuhan Allah Israel, dimana Tuhan yang menciptakan langit dan bumi bersahabat serta berteman karib dengan ciptaan-Nya.

Bagi orang non-Kristen Tuhan itu disembah sujud seperti begitu jauh jaraknya, tetapi Tuhan Yesus mengajarkan bahwa Dia sama dengan sahabat-sahabat-Nya. Tuhan memposisikan diri-Nya begitu dekat sehingga kita manusia memperoleh kedudukan sebagai sahabat Sang Pencipta. Tidak ada jarak yang memisahkan kita manusia dengan Sang Pencipta. Bahkan manusia diberikan kedudukan yang maha tinggi di atas takhta Sang Pencipta.

Pertanyaannya: Mengapa manusia menolak mau bersahabat dengan Sang Pencipta yang telah merendahkan diri-Nya dan menjadi sama dengan ciptaan-Nya supaya menjadi sama dalam posisi dan kemuliaan?

Pasti setiap orang yang tidak mau bersahabat dengan Sang Pencipta akan menyesal, karena kesempatan itu diberikan dengan cuma-cuma supaya semua manusia dapat bergaul dengan Sang Pencipta sebagai sahabat.

Kata Yesus:
Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. (Yohanes 15:14)

Sebagai seorang sahabat sudah tentu akan memenuhi perintah atau permintaan dari seorang sahabat. Manusia yang jahat saja melakukan itu, apalagi mereka yang dikuduskan untuk Tuhan sebagai sahabatnya.

Dan jika Tuhan Yesus, pencipta langit dan bumi sebagai sahabat kita, maka kita siap menjadi sahabat yang baik.

Kata Yesus:
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. (Yohanes 15:13)

Itulah kasih persahabatan kita dengan Tuhan Yesus, bahwa Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi kita dan dengan demikian kita juga menyerahkan nyawa kita bagi Dia untuk melaksanakan perintah yang diberikan-Nya. Ada mutualisme antara Tuhan dengan manusia dalam persahabatan yang kekal. Sebab Tuhan memberikan kemuliaan-Nya yang tidak terbilang itu kepada sahabat-sahabat-Nya.

Pertanyaan ini sebenarnya tidak perlu ditanyakan karena orang waras pasti berkata mau:
Maukah anda menjadi sahabat Sang Pencipta, Tuhan semesta alam?

Tetapi banyak orang yang tidak mau bersahabat dengan Tuhan, tidak mau bergaul dengan Sang Pencipta. Hal ini karena Iblis memang tidak mau bersahabat dengan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar